Langsung ke konten utama

RINDU YANG TEROBATI

(Sepercik Kenangan Indah Bersama Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin رحمه الله)
===========================

🗓 Musim haji 1416 H.

🎁 Sebagaimana biasa, beliau menemui para jamaah haji, bertanya dan menjawab pertanyaan mereka. Beliau mencurahkan perhatian kepada mereka.

🛫 Suatu saat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, beliau masuk ke ruang tunggu. Di sana ada rombongan jamaah haji dari salah satu negara yang dahulu masuk wilayah Uni Soviet. Yang paling kecil di antara mereka berumur dua tahun. Tidak seorang pun dari mereka yang bisa berbicara dengan bahasa Arab. Syaikh bertanya, kalau-kalau ada orang yang bisa berbahasa Arab yang dapat menerjemahkan apa yang hendak beliau sampaikan. Ternyata tidak didapati selain seorang anak muda warga negara Saudi yang menyambut mereka. Dialah yang kemudian menerjemahkan.

🔉 Di sela-sela ceramah, datang seorang anak muda dari mereka sambil berlari kecil dan meminta agar dia yang menerjemahkan. Ternyata, anak muda ini pandai berbahasa Arab dan kemudian diketahui bahwa dialah pimpinan rombongan ini. Penerjemahan lantas dia ambil alih.

💦 Setelah selesai, barulah dia diberi tahu bahwa syaikh yang dia terjemahkan nasihatnya adalah asy-Syaikh Ibnu Utsaimin. Terkejutlah dia. Kedua matanya terbelalak sambil menatap Syaikh dengan penuh keheranan. Rupa-rupanya, terjadi sesuatu yang tidak pernah dia kira sebelumnya. Sambil terheran, dia memastikan “Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin?” Para pendamping Syaikh pun terheran-heran, dari mana anak muda ini tahu nama tersebut.

💦 Mereka pun mengiyakan. Saat itulah, dengan segera, dia memeluk Syaikh erat-erat. Air mata bercucuran dari kedua matanya seraya berucap, “Asy-Syaikh al-Utsaimin.” Berulang-ulang dia ucapkan dengan penuh kebahagiaan. Segera dia mengambil pengeras suara dan mengumumkan kepada jamaah rombongannya dengan bahasa mereka yang tak terpahami, selain sebutan nama Syaikh yang terulang-ulang. Linangan air mata mereka berderai. Suara mereka bersahutan, mengulang-ulang nama ‘asy-Syaikh Ibnu Utsaimin’.

💬 Anak muda itu lalu berkata, “ Wahai Syaikh, mereka adalah murid-muridmu. Mereka bersama-sama mempelajari kitab-kitabmu di PERSEMBUNYIAN BAWAH TANAH saat kami dilarang mempelajari Islam. Mereka sangat rindu untuk mengucapkan salam kepadamu. Apakah Anda mengizinkan?” Syaikh pun mengizinkan. 

🤝 Segeralah mereka mendatangi Syaikh, satu demi satu. Mereka kecup dahi beliau dengan air mata yang berlinangan dan mulut mereka yang terus bergumam, “Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh Ibnu Utsaimin.” Tidak ada seorang pun dari mereka yang tidak menangis. Mereka sangat terkesan dengan apa yang mereka dengar dan lihat.

📚 (al-Imam az-Zahid hlm. 110)

Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin, semoga Allah Subhanahu wata’ala senantiasa merahmati Anda dan menempatkan Anda di surga-Nya, surga Firdaus….

✍🏻 Ditulis oleh Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.

Sumber : http://asysyariah.com/keindahan-akhlak-dan-sifat-tawadhu/

📻🇮🇩 RADIO ISLAM INDONESIA (RII)
Radionya Muslimin Se-Nusantara

📲⬇ Segera Unduh Aplikasinya di
PlayStore :
https://play.google.com/store/apps/details?id=dev.oasemedia.radioislamindonesia

Semoga Allah Ta'ala memudahkan kita untuk membagikannya kepada kaum Muslimin.
والله الموفق
Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
🔻 (Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah


https://t.me/lupakahfaedahilmuini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhadarah " Saat Keistiqomahan Mulai Memudar" ber sama Ust. Afifuddin Hafizhahullah

Download Muhadarah Saat Keistiqomahan Mulai Memudah Bersama Ust. Afifuddin Hafizhahullah : 1. Sesi 1 2. Sesi 2    

Muhadarah Ust. Usamah Mahri Hafizhahullah di Mahad Ittiba'us Sunnah Weru

Silahkan download rekam kajian di bawah ini : 1. Sesi 1 Urgennya Senantiasa Menghisab Diri 2. Sesi 2 Urgennya Senantiasa Menghisab Diri